“Hidup itu misteri. Tapi garis tangan menuntun sampai kemari.”  Itulah salah satu penggalan pidato mantan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan di Gedung Parlemen RI, Senayan Jakarta, Rabu dinihari.  Tak dinyana garis tangan membawanya menjadi Ketua MPR RI 2014-2019.

DIMAS RYANDI, Jakarta        
NAMA Zulkifli Hasan sebenarnya tidak begitu santer terdengar dalam bursa calon pimpinan MPR periode 2014-2019. Bahkan sejak sidang MPR digelar, nama Zul belum terdengar akan diusung menjadi ketua MPR. Yang santer justru kader Partai  Demokrat Syarif Hasan.  Namun, seiring berjalan waktu dan loby, nama Zul mulai muncul ketika jarum jam di Senayan menunjukkan angka 21.00 WIB.
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Drajad H Wobowo menceritakan bagaimana nama Zulkifli Hasan muncul sebagai calon ketua MPR dalam paket yang diajukan Koalisi Merah Putih (KMP).
Kandidat Calon Ketua MPR RIMenurut Drajad,  saat itu dinamikanya sangat pelik. Apalagi KMP juga menghitung  kekuatan Koalisi Indoesia Hebat (KIH). Namun nama Hatta muncul setelah diawali ikhtiar dan ijtihad politik  Ketua Umum PAN Hatta Rajasa.
Hatta selanjutnya menemui Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Waktu itu  jam menunjukkan pukul 19.00 WIB. Dalam diskusi itu, ada kesamaan visi bahwa ketua MPR sebaiknya dijabat oleh tokoh yang sudah teruji kualitasnya dan luas akseptabilitasnya. Lalu muncullah nama Zulkifli Hasan.
 “Oleh Bang Hatta (Hatta Rajasa, red) hal ini dikomunikasikan kepada para ketum parpol dalam KMP di Hotel Mulia.  Para ketum KMP juga sepakat. Pak Amien Rais sebagai penasihat KMP juga sepakat,” kata Drajad.
Karena itulah, tambah Drajad, posisi Ketua MPR yang tadinya akan diisi anggota MPR dari Partai Demokrat  diubah. Zulkifli yang jadi. Dari sisi internal KMP juga tidak ada yang keberatan, karena ketua umum PD sudah lebih dahulu menyetujui perubahan ini.
Diterimanya Zul juga karena track recordnya sebagai politisi sudah terbukti moncer. Merangkak dari bawah di PAN, lalu menjadi Sekjen, lalu Ketua Fraksi PAN di DPR. Setelah itu menjadi Menhut dan berhasil membudayakan program pemerintahan yang fenomenal,  yakni “Tanam, Tanam dan Tanam”.
 “Sebagai politisi, tingkat penerimaan Bang Zul juga terbukti sangat luas. Dia diterima oleh banyak kalangan, baik parpol maupun non parpol. Saya yakin dia akan menjadi figur pemersatu dan jembatan politik yang efektif bagi semua pihak,” paparnya.
 Zulkifli  juga mendapat  wejangan dari Amien Rais untuk intens berdoa dengan membaca salahsatu ayat di surat Ali Imron. “Ia itu amanah Pak Amien dan salah satu doa favoritnya,” imbuh Drajad.
Patut diketahui, Dunia politik bukan hal yang asing bagi lelaki kelahiran Lampung Selatan, 17 Mei 1962 ini. Saat reformasi pada 1999, dia masuk DPR dari Fraksi Amanat Nasional. Pada periode 2009-2014, terpilih menjadi Menteri Kehutanan Kabinet Indonesia Bersatu II.
Selama menjadi pembantu Presiden SBY, Zul bermitra dengan Komisi IV yang membidangi masalah kehutanan. Saat kebijakan kementerian yang dipimpinnya banyak disoroti oleh mitra kerjanya di Komisi IV, Zul dengan pembawaannya yang santai mengeluarkan guyonan yang kemudian disambut senyum anggota DPR.  Ternyata, gaya bicara pelan namun lugas itu pun terus terbawa hingga dia maju menjadi calon ketua MPR.
 Kini, sebagai Ketua MPR terpilih, Zulkifli Hasan dituntut menjadi negarawan yang mementingkan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), Pancasila dan Undang-undang Dasar NRI 1945. Dia pun meminta agar paket A dan paket B, saat pemilihan berlangsung, tidak ada lagi.
“Sekarang tidak ada lagi Paket A atau Paket B, yang ada adalah NKRI,” tegas Alumni Univeristas Krisnadwipayana itu usai pelantika subuh kemarin.
 Apalagi, lanjutnya, MPR sebagai lembaga tinggi negara yang harus membangun kerja sama DPR dan DPD secara harmonis demi kepentingan bangsa dan negara. “Selama ini kita mendengar sayup-sayup bahkan secara tegas suara DPD yang kurang dioptimalkan. Maka tugas Ketua MPR lah untuk memperkuat itu,” tandas ayah empat anak ini.
Zulkifli juga menyatakan, akan segera menyukseskan pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla pada 20 Oktober nanti. “Agenda terdekat kita tanggal 20 mendatang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, harus betul-betul kita sukseskan karena jadi tonggak keberhasilan demokrasi kita,” pungkas besan dari Amien Rais ini.(dms)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...